Hutan temperate berada di
kawasan Eropa yang memiliki empat musim yakni panas, gugur, dingin
(salju), dan semi. Hutan di kawasan itu tak rimbun, daunnya tak selalu
hijau. Semak belukar dan rumput juga jarang. Jadi hutan temperate mirip
deretan pohon semata, tanpa semak dan rumput.
Beberapa jenis tanaman di
antaranya pohon oak, beech, dan pohon mappel yang enak dijadikan sirup.
Pohon di hutan temperate tak tumbuh sepanjang tahun. Pada musim semi
dan panas, mereka berkesempatan menggemukkan badan. Namun memasuki musim
gugur dan salju, mau tak mau pohon-pohon itu harus “istirahat”. Jadi
pertumbuhannya tak secepat hutan tropis.
Hutan boreal berada di
kawasan kutub, di antaranya Alaska, Kanada, Rusia, Swedia, Norwegia, dan
Finlandia. Kutub adalah lingkungan yang keras. Salju dan hawa dingin
menyelimuti kawasan itu hampir sepanjang musim. Pada musim dingin
mencapai minus 50 derajat celcius.
Karena sinar matahari langka, tumbuhan sulit melakukan fotosintesis. Makanya pohonnya kecil dan kerdil. Meski
bernama hutan, belum tentu ada pohonnya. Adakalnya hanya berupa
hamparan rumput tanpa pohon. Mendekati pusat kutub bahkan hanya ada
tumbuhan sejenis lumut. Meski demikian, para ahli tetap menamainya
sebagai hutan (forest). Hutan di kutub di antaranya sabana (padang
rumput), tundra, taiga (pohon jarum dan lumut), serta steppes.
Hutam berperan menjaga
keseimbangan ekosistem. Perubahan fungsi menjadi hutan produksi (pinus,
karet, jati) atau disulap menjadi perkebunan, pemukiman atau kawasan
indutri membawa bencana bagi manusia, di antaranya pemanasan global, dan
banjir, dan tanah longsor.
kata" nya sulit untuk di pahami
BalasHapus